Sunday, January 3, 2010

Miri: Long and Hungry Night

Miri, Sarawak, East Malaysia


Fairland Inn ,
3 Januari 2009 2010

9.25 am 


Untuk sampai ke tempat ini di butuhkan waktu enam belas jam duduk manis dalam bis dari terminal Kuching.
Kenyataannya , Bis Biaramas tidak dibuat untuk duduk manis.
Pendingin ruangannya berfungsi terlalu baik saya pikir, dan suspensi bis ini sungguh luar biasa . Bahkan jalanan yang halus mulus pun terasa seperti wahana di Dunia Fantasi.




Penginapan ini, Fairland Inn, terletak di pusat kota Miri. 
Bertarif empat puluh ringgit semalam, bebas kepinding, bertelevisi dan memiliki pancuran air hangat dalam kamar mandinya. Hampir sempurna.
Kesempurnaan lainnya datang dari fasilitas internet yang disediakan Kota ini secara cuma – cuma di udara.
Sebuah kemewahan yang tidak terjadi setiap hari.










Besok Bapak Haji Abdullah, akan menjemput kami pukul tujuh pagi menuju Terminal Bis. Mengorbankan waktu tidur jauh lebih menyenangkan daripada menggendong tas belasan kilogram menyusuri jalanan kota Miri yang tidak familiar, karenanya kami setuju untuk ikut dengan tawaran beliau.


Hari ini kami tidur seharian, sebagai program balas dendam akan perjalanan yang sampai satu jam lebih awal dan tidak menyisakan apapun terkecuali rasa mual juga sakit badan.
Ternyata malam cepat sekali berakhir di Kota Miri.
Saat kami keluar pukul setengah sebelas untuk mencari makan, semua perniagaan sudah selesai.
Tidak ada satupun kedai makanan yang bisa disinggahi ataupun toko untuk membeli air mineral.
Saya ingat hal yang sama pernah terjadi di Pontianak sehari setelah kami pertama kali tiba di kota itu.
Kami baru keluar dari kedai kopi pancong sekitar pukul setengah satu malam, dan baru ingat bahwa tidak ada air mineral di rumah.
Karenanya kami berjalan menyusuri jalanan yang sepi, dengan harapan bisa menemukan warung pinggir jalan. Untungnya, kita selalu bisa menggantungkan nasib pada warung kaki lima di Indonesia, sehingga berjalan kaki selama lebih dari setengah jam dan diberi hadiah gonggongan dua ekor anjing tidaklah sia - sia.


Sayangnya, Miri tidak begitu.


Dan malam ini kembali berakhir dengan dua mangkuk indomi goreng buatan sendiri.

ps. Dan pendingin ruangan ini ternyata dingin sekali  ..