Wednesday, January 20, 2010

Metro Manila: Baseco

Quezon City, Metro Manila

Metro Room# 102
KG Street, Kamias

 

Mungkin merupakan salah satu tulisan yang memuat gambar paling banyak.
Tentu, tidak ada kata-kata yang cukup untuk melukiskan Baseco, sebuah daerah yang bahkan belum tercatat dalam peta.
Dalam tulisannya, Indrawan
 akan bercerita lebih banyak lagi mengapa dan bagaimana kami bisa sampai disini.
Junk Shop,
terletak beberapa rumah di samping Baseco Center

Pedicab,
merupakan sarana transportasi paling populer di dalam Baseco
Pedicab, anak-anak dan kamera,
 banyak sekali anak-anak yang menggunakan pedicab, baik sebagai penumpang,
ataupun si pengayuh pedicab.. keduanya sangat senang sekali dengan kamera
"Pictureeeeeee!!" 
Makanan ringan,
disini dijual jagung rebus, aneka kacang juga pisang karamel (yang belakangan jadi favorit)
Nyiur melambai
pakaian berwarna-warni dan beraneka jenis dijemur disini..
berharap menghirup aroma deterjen,  namun tidak
Selamat datang,
salah satu tempat tinggal yang masih layak di Baseco,..  
 Play the Game
Baseco
daerah ini baru saja terbakar 16 Januari 2010, tiga hari sebelum ketibaan kami di Manila.
Gambar ini diambil di hari keempat setelah kebakaran. 

Kami mengunjungi Baceso di hari kedua kami di Philipina, kali ini letaknya di City of Manila, salah satu metro Manila yang lainnya. 
Bersepatu dan berkemeja.
Penampilan paling rapi dari kami yang kedua, setelah berusaha tampil kinyis-kinyis di hadapan petugas imigrasi Philipina di Clark.

Dimata saya, Baseco seperti sebuah perayaan yang kelam.
Dimana anak-anak berlarian tanpa alas kaki, orang-orang dewasa mengantri pembagian sembako sambil berdesakan, pedicab berwarna-warni yang hilir mudik semua dengan latar belakang pepohonan juga rumah-rumah yang habis terbakar.

Kelam,
 sesuatu yang satir untuk mengagumi kecantikan dari Baseco saat ini,
sebuah perayaan tanpa tawa 

Kemudian mata-mata yang cantik ini, menunggu untuk bercerita. 
6 years old,
kehilangan rumahnya saat kebakara
11 years old,
yang tertua, juga kehilangan rumahnya di enam belas Januari

6 years old,
salah satu yang 'beruntung' , masih memiliki rumah di Baseco

Happiness is a warm gun,
Dan anak-anak selalu bisa menemukan tawa dimanapun

Pembagian pakaian bekas 
dengan kupon, 
mengantri pakaian bekas yang merupakan salah satu program kampanye petinggi setempat

 "aha... kutang!"
kadang celana bayi, atau kaus balita, 
bila beruntung baru mendapatkan yang benar-benar bisa dipakai
Si Pinguin kecil,
tanah yang kering, ibu dan anak perempuan
 
Si Pinguin kecil,
Anak ke tujuh dari tujuh bersaudara,,..kebetulan berusia tujuh bulan
Si Pinguin kecil,
Lahir dengan kaki duluan katanya,..
begitupun ke enam kakaknya.
Tetap lahir sehat, dan luar biasa cantik 
 
Si Gadis selamat jalan,
menghampiri saat akan meninggalkan Baseco

Dan meskipun matahari belum turun, rasanya sudah gelap di Baseco.
(dan kali ini saya nggak curambay kok...) 


It's a long, long road
From which there is no return
While we're on the way to there
Why not share
And the load
Doesn't weigh me down at all
He ain't heavy, he's my brother
(B. Scott - B. Russell)
 

Metro Manila: Minor Basilica of the Immaculate Conception pt.I

Quezon City, Metro Manila

Metro Room# 102
KG Street, Kamias

 

Perjumpaan kami terjadi secara kebetulan sebenarnya, beberapa saat sebelum mengunjungi sebuah daerah bernama Baseco.
Dan bukan sebuah rencana untuk singgah di satu-satunya bangunan yang tidak habis dibombardir saat Perang Dunia Kedua ini.
Menjadikannya sesepuh paling dihormati dalam Intramuros..
Cathedral of Manila.
Sayangnya tidak cukup waktu untuk berkenalan, setidaknya untuk saat ini.

 

 

 
 
Saya menanti, perjumpaan selanjutnya.. 
Salam!