Thursday, January 28, 2010

Metro Manila : dan surga yang bocor pt.I

Metro Manila, City of Manila
Barangay 649 Zone 68 Port Area Manila
28 Januari 2010
 rubelyn , seorang anak perempuan dari blok delapan Baseco

“Dan saya ingin sebuah garasi yang penuh dengan anak-anak ...”

Tidak pernah terbayangkan bahwa keinginan saya akan terwujud lebih cepat.
Bukan milik sendiri memang, juga bukan sebuah garasi. Namun lebih baik lagi, sebuah perkampungan penuh dengan anak-anak.

Di awali dari keinginan saya untuk lebih dekat dengan seorang anak laki-laki berusia sekitar dua tahun,yang belakangan diketahui bernama Ronel, sampai kemudian menjadi pertemuan dengan anak-anak yang selalu mengundang senyum.
 Ronel, bocah dua puluh empat bulan yang hidungnya selalu berair 
Berbekal sebuah kalimat yang saya pelajari secara instan tepat beberapa menit sebelumnya dari seorang pengrajin tas bernama Bailaga, saya mendatangi sekumpulan anak-anak yang sedang bermain tumbang priso dengan gagah berani (haha..)

Bersama anak-anak, 
gambar diambil oleh Indrawan 
Sina pangalan mo?”*
  (siapa namamu?)
“Rubelyn!”
“Rochelle!”
“Aristotelle!”
“..bla..bla..”
dan yang lainnya terus menerpa seperti badai selatan.
Mengingat nama sekian banyak anak saja sudah sulit, terlebih lagi mereka memiliki nama-nama yang asing di telinga dan terus membanjiri saya dengan pertanyaan-pertanyaan dalam bahasa tagalog yang sayangnya hanya bisa dibalas dengan cengiran.

Saya pikir salah satu cara untuk bisa berkomunikasi dengan mereka adalah dengan bahasa gambar. Karenanya saya duduk di pinggir jalan dan mulai menggambar mereka satu per satu,
dimulai dari Angelica..
dan ternyata kami mulai bisa banyak bertukar cerita, tertawa, dan tentunya membuat saya mengingat nama mereka dengan lebih baik.
Seorang anak kecil berambut pendek memeluk saya dari belakang, namanya Rochelle.
Dan saya tahu, tidak ada yang lebih menyenangkan selain menyambung mimpi dengan para pemimpi kecil.
Dan lalu,
mulai mengambar bersama

Metro Manila : Intramuros, within the walls

Metro Manila, City of Manila

Barangay 649 Zone 68 Port Area Manila
28 Januari 2010



Dalam rangka menutup mulut saya yang menginginkan perjumpaan kedua dengan Katedral Manila akhirnya kami pergi ke Intramuros.
Dengan hati riang kami menaiki tricycle, sebuah kendaran umum yang paling umum di Baseco. Tricycle sendiri sebenarnya adalah sebuah motor kawasaki dengan sespan yang di modifikasi sedemikian rupa sehingga dapat mengangkut enam orang penumpang, tujuh dengan si pengendara.
Wow!
 

  

 
Sejauh ini Tricycle 6 orang di Baseco saya anugrahi empat bintang dari lima, untuk kendaran favorit di manila. Menyenangkan luar biasa!
Dan jangan bicara tentang sistem sambungan motornya,
atau tentang cara si pengendara mengemudikan kendaraannya,
nikmati saja.
hahay!

  

  

  

 
Intramuros sendiri adalah daerah yang luar biasa, sama seperti panas matahari yang juga luar biasa semenjak kami keluar dari Baseco.
Penjaga keamanan disana menggunakan seragam polisi Spanyol lama (ini kami konfirmasikan kemudian pada Ivy, sahabat baru kami yang juga mengajar di Baseco),
gedung-gedung tua yang cantik, mangga muda yang di makan dengan saus pedas panas , juga Asean Park dimana patung Adam Malik adalah satu-satunya delegasi yang menggunakan kopiah disana.
 

Menturisi diri sendiri di Intramuros
 

 

 

 

Minor Basilica of the Immaculate Conception (once more)


 
  
  

  

 
  
Within the portrait wall 

  

 

Within the landscape wall

 

  

  

  

 

  
Row, row, row your boat,
Gently down the stream.
Merrily, merrily, merrily, merrily,
Life is but a dream.