Wednesday, July 13, 2011

Mumbai : The Beautiful Lady

Hari ini, Rabu tigabelas Juli duaribu sebelas, tiga buah bom baru saja meledak di Mumbai. Berjarak hanya lima belas menit berjalan kaki dari kantor saya, dan sekitar lima menit dengan sepeda motor. Korbannya masyarakat sipil biasa, karena bagaimana tidak bom tersebut meledak di pusat perdagangan paling populer di Mumbai : Dadar Market.
Mumbai, kota dengan dua puluh juta penduduk; si insomnia yang tidak pernah tidur; sang perempuan tengah baya yang luar biasa menarik; The Manhattan of Asia.
This one dedicated to you.

Day 3 :
27 April 2011
Collaba

Mengenal Mumbai, bagi saya seperti mengenal seorang perempuan tengah baya yang pernah menjadi primadona pada masanya.
Dibutuhkan lebih dari satu hari dan diharuskan melewati setidaknya satu senja untuk jatuh cinta pada kota ini.
Saya mulai belajar untuk mengenal perempuan tua yang masih menyisakan residu kecantikan tempo dulunya.
Kemudian, mari kembali jatuh hati..


Salah satu gedung perkantoran kawasan kota tua di selatan Mumbai 
Koran tertua di Asia, dimulai sejak July 1822

State Bank of India, Bank paling besar di India

Wajah State Bank of India dari ujung jalan  

Taj Mahal Hotel,
 Sang arsitek mati bunuh diri setelah menyadari mahakaryanya berdiri di arah yang berlawanan

Supermarket favorit di penghujung jalan,
tempat pertama kalinya kami (akhirnya) menemukan daging beku dalam lemari pendingin

Senja yang berkepanjangan di selatan Mumbai.
Menghabiskan segelas kecil 'chai' untuk kemudian mengejar bus kota nomor duapuluh delapan

Gateway of India, penghormatan terhadap Ratu Inggris yang datang berkunjung


Kebab paling enak yang pernah kami rasakan selama di Mumbai,
secara tidak sengaja keberadaannya kami temukan saat mencari jalan pulang


Yum! Perut kenyang, lidah senang dan dompet riang 

Lalu percaya.
Selalu ada alasan untuk jatuh cinta setiap hari
Mumbai, be good