Wednesday, January 27, 2010

Metro Manila: Menjahit Selimut Mimpi

Metro Manila, City of Manila

Barangay 649 Zone 68 Port Area Manila
27 Januari 2010
 
 baseco
There's always a first time for everything 

“Apakah saya salah bila tujuan utama saya bukanlah melihat hal-hal paling indah seperti orang-orang lainnya, tetapi mencari tempat-tempat kumuh di seluruh dunia?”
Itu yang dikatakan Indrawan pada malam terakhir kami di Quezon City sebelum akhirnya kami pindah ke Baseco.

Iya, kami akan tinggal di Baseco untuk dua minggu ke depan, menghabiskan masa tenggat visa kunjungan kami dengan berbaur langsung dengan masyarakat sekitar.
Senin, Rabu dan Jumat adalah hari-hari dimana kami akan membantu Ivy, seorang gadis Philipina cantik yang bekerja untuk UPA, mengajar kelas tambahan untuk tingkat lima juga enam. Menariknya Ivy memberikan seluruh jam mengajarnya pada kami, dimana kami bebas untuk memberikan materi pelajaran yang kami sukai. Seperti menggambar, photografi, puppet doll, bahkan Bahasa indonesia.

Menetap di perkampungan kumuh seperti di Baseco adalah tujuan utama Indrawan sejak awal,
“Apabila kita mengunjungi Vietnam, jangan berharap untuk pergi ke Halong Bay,
dan bila ke India, kita pergi bukan untuk Taj Mahal..”
begitu kurang lebih percakapan kami, jauh sebelum kami pergi meninggalkan Indonesia, bahkan sebelum kami menikah dan masih terpisah antara Jakarta - Kuala Lumpur.

Ketertarikan utama saya pada tempat ini adalah pada anak-anak kecil yang berseliweran dimana-mana. Bersandal jepit dan ingus yang eksesif..berjatuhan bagai hujan *lebay
Adalah hal baru berkejar-kejaran dengan mereka untuk menangkap gambar, kecuali para bayi yang duduk diam di ketiak Bundanya.
Saya mengagumi daya adaptasi mereka yang luar biasa, celana merah muda juga pakaian biru langit yang selalu bersinar meskipun tertutup debu dan terik matahari.
Terlihat begitu mengagumkan meskipun sedang tertidur.

Hal menarik lainnya adalah Baseco hanya berjarak 7 peso dari Intramuros,The Old City, tempat yang sudah saya tandai dalam peta “Harus Pergi Kesana” .
 
 Kabalikat Center, 
tempat kami menumpang hidup untuk dua minggu kedepan
 
Kabalikat Center lantai dua, 
kasur lipatnya akan dimasukan ke bawah meja keesokan harinya, 
dan lalu kegiatan pun dimulai di tempat ini

Dan disinilah kami berada saat ini, di lantai dua Kabalikat Center beralaskan matras yang baru saja dibeli dengan harga promo 1,450 ph untuk dua matras (buy 1 get 1 free).
Tidak ada kamar disini.
Kami tidur di ruang serba guna satu-satunya ruang di lantai dua, yang biasa digunakan untuk rapat, untuk membuat kerajinan ayaman tas (dimana Sandros si penjaga tempat ini sudah menjanjikan untuk mengajari saya..yay!), untuk makan, juga sebagai tempat penyimpanan barang jadi/ show room sementara.

Tetangga sebelah rumah, 
Mahkluk manis ini tetangga kami, si kecil menderita ruam-ruam pada kulitnya, 
dan sang kakak sangat suka menjawil untuk minta di foto

Playground, 
begitulah orang-orang di Baseco menyebut tempat ini.
Area bermain anak-anak saat pagi,siang dan malam
Malam hari akan diadakan pasar malam kecil di sepanjang jalan, dimana bisa menemukan banyak makan murah dan lagi halal 

Kios di Baseco, 
salah satu contoh kios perdangan di Baseco.
Jarang sekali terdapat mobil pribadi,
nampaknya ini adalah mobil salah satu pelancong 
Kami di Baseco, 
di ambil oleh Jomelyn, sepuluh tahun,
yang untuk pertama kalinya memegang kamera digital

Hal baik yang bisa diambil adalah kami akan mulai terbiasa untuk hidup teratur.
Bangun sebelum pukul tujuh untuk melipat kasur juga merapikan barang2 karena pukul delapan kegiatan sudah akan dimulai; para Ibu akan mulai berdatangan untuk membuat anyaman tas, bahkan mungkin untuk Sabtu Minggu akan diadakan rapat mingguan disini.

Dan selama terdapat air bersih juga akses makanan mudah (serta para bayi!), semua akan baik-baik saja.
 
Magandang Gabiho!